HAK BIBIT BANGSA TERAMPAS WABAH

Pramuka adalah singkatan dari  Praja Muda Karana. Yaitu salah satu wadah yang dapat menampung kreativitas dan inovasi-inovasi anak muda bangsa. Para muda mudi ini ditempa dan dididik agar tumbuh menjadi orang-orang yang mempunyai jiwa patriotisme serta nasionalisme yang tinggi. Tidak sedikit masyarakat yang mendukung kegiatan ini, karena pramuka telah banyak menyalurkan aktivitas-aktivitas positif kedalam masyarakat.

Namun sayang, mulai akhir 2019 begitu banyak kegiatan serta pekerjaan yang tertunda akibat munculnya virus yang menggegerkan dunia, ialah virus covid-19. Virus covid-19 atau yang sering dipanggil dengan nama corona adalah virus mematikan yang tengah menjadi sorotan utama diseluruh dunia dari belahan manapun. Virus yang menggerogoti imun ini bisa langsung mematikan penderitanya apabila si penderita mempunyai penyakit bawaan yang terkait dengan sistem pernafasan.

Angka kematian yang melonjak tinggi karena  virus satu ini membuat pemerintah kewalahan dan langsung mengambil tindakan tegas dengan membatasi ruang gerak masyarakat pula mengetatkan aturan protokol kesehatan; seperti untuk senantiasa memakai masker, mandi setelah habis dari bepergian, dan tak lupa sering mencuci tangan. Pengaruh pembatasan yang dijalankan pemerintah ini berefek besar pada kestabilan ekonomi negara. Jalur keluar masuk antar negara ditutup hingga menyulitkan perdagangan impor dan ekspor antar negara yang telah menjadi kebiasaan lama dari nenek moyang terdahulu.

Bukan hanya perekonomian, hal ini juga menyangkut pendidikan anak bangsa. Seluruh lembaga pendidikan sekolah diliburkan untuk memutus penyebaran mata rantai virus ini. Begitu banyak cita-cita dan harapan anak bangsa yang dipupuskan karena diharuskan menaati peraturan ” Stay at home” atau yang dimaksud adalah untuk tidak bepergian keluar rumah dan mengisolasikan diri bersama keluarga.

Daring adalah satu-satunya jalan penyelesaian yang bisa diambil oleh pemerintah, agar masyarakat dapat dibatasi untuk keluar rumah dan saling berkerumun. Memanfaatkan perkembangan teknologi yang berupa handphone, laptop dan alat komunikasi lainnya yang dapat digunakan sebagai alat sarana prasarana yang dapat digunakan sebagai penyalur pendidikan lewat layar teknologi.

Tentu saja hal ini begitu berpengaruh pada organisasi kepramukaan. Pramuka yang biasanya dapat terus aktif ditengah-tengah masyarakat kini terhalang, terpaksa dibatasi kepakannya oleh ganasnya bahaya wabah corona. Kegiatan kepramukaan yang biasanya dilakukan di alam bebas kini terpaksa digantikan oleh kegiatan yang dilakukan berbasis online saja.

Hampir sekitar 70% , kegiatan di masyarakat kini dilakukan secara online. Hal ini dilakukan demi terjaminnya keamanan dan keselamatan dari masing-masing orang. Untuk dapat memaksimalkan pemutusan rantai covid-19. Hal ini mungkin efektif untuk mencegah masyarakat keluar rumah dan berinteraksi dengan bebas di luar sana. Namun, hal ini juga meningkatkan angka kemalasan di Indonesia naik dengan pesat karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk tetap rutin berolahraga hingga akibatnya banyak orang yang jatuh sakit dengan kasus kurangnya aktivitas yang menyehatkan. Hal inilah yang memicu semakin banyaknya kualitas bibit-bibit bangsa atau pemuda negeri yang menurun hingga anjlok. Terlalu banyak anak dan orang tua yang kurang sadar akan pemahaman tentang pentingnya menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya.

Hingga saat ini masih banyak sekolah yang meliburkan siswanya karena larangan dari pemerintah. Diantara sekolah-sekolah yang belum berani untuk mengaktifkan kembali sistem belajar tatp muka. Hanya lembaga pendidikan berbasis islam atau pesantrenlah yang berani menyediakan tempat belajar tatap  tatap muka bagi para santri.

Sudah banyak santri yang telah mengikuti sistem pembelajaran tatap muka sejak lama, namun dengan syarat santri harus mondok atau tinggal di dalam lingkungan pesantren dan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan secara taat dan ketat. Bukan hanya diajarkan nilai-nilai agama dan kesopanan tetapi pesantren juga tahu pentingnya anak mengenal pramuka dalam sistem kehidupan. Dengan pramuka anak akan bisa menyerap berbagai nilai-nilai moral secara praktik. Praktik di dalam pramuka akan membuat anak  jauh lebih mudah untuk memahaminya, daripada menyampaikannya secara materi.

Pramuka begitu banyak mengambil peran penting dalam masa pandemi. Salah satunya adalah dengan tidak berhenti berkarya ditengah-tengah maraknya wabah. Dengan terus saling membantu untuk membangun bangunan persatuan dan kesatuan yang harus dipersatukan agar negeri tidak mudah untuk jatuh dan tumbang. Pandemi tidak menjadikan banyak alasan untuk pramuka berhenti dalam menunjukan karya hebatnya. Masih ada seribu satu cara yang bisa kita tempuh agar dapat menunjukan bahwa pramuka tetap dapat andil atau ikut serta untuk bantu membantu dalam segala kondisi. Pramuka juga melatih agar anak tidak takut pada wabah yang semakin mengepung dari berbagai sisi dan dari berbagai penjuru. Tidak takut bukan berarti menyepelekan hingga berakibat lengah. Melainkan tetap menghadapi dengan penuh kehati-hatian pula kewaspadaan. Jangan menjadi pramuka yang lemah, payah ,dan takut pada kondisi

Dengan menanamkan sikap dan nilai-nilai positif, pramuka telah menyiapkan kader-kader pembentuk bangsa yang siap untuk terjun ketengah masyarakat untuk membangun meringankan masalah warga yang kini tengah menjadi buah bibir di khalayak ramai. Pramuka menuntun anak bangsa untuk menjadi generasi yang tidak hanya cerdas melainkan juga cakap serta tanggap dalam berbagai situasi dan kondisi. Meski dibatasi oleh pandemi, pramuka tetap bisa terus eksis mengikuti perkembangan zaman yang makin kedepan. Contohnya mengadakan lomba-lomba yang bisa diikuti secara online dan tentunya tidak keluar jalur dari aturan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan yang diberlakukan.

Bersama pramuka kita bisa menyerahkan tanggung jawab negeri ini kepada mereka, pemuda-pemuda yang dididik bersama pramuka. Bukan hanya dididik menjadi pengembara yang tangguh tapi seorang pramuka juga dapat menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Banyak masyarakat yang berharap bahwa pramuka bisa menjadi agen perubahan bukan hanya untuk dirinya masing-masing  melainkan juga dapat menjadi agen pengubah lingkungan serta komunitas kearah yang lebih positif.

 

#Pacitanamazing
#60tahungerakanpramuka #lombaessay2021

Tinggalkan Balasan